File yang dihapus sementara adalah file yang telah dihapus oleh pengguna atau sistem, tetapi masih dapat dipulihkan dengan menggunakan metode tertentu. File yang dihapus sementara biasanya masih tersimpan di dalam media penyimpanan, seperti hard disk, flash disk, atau kartu memori, tetapi ruang yang ditempatinya telah ditandai sebagai ruang kosong yang dapat ditimpa oleh file baru. Oleh karena itu, file yang dihapus sementara dapat hilang secara permanen jika ruang kosong tersebut telah ditimpa oleh file baru.
Mengapa File yang Dihapus Sementara Masih Bisa Dipulihkan?
File yang dihapus sementara masih bisa dipulihkan karena sistem operasi tidak benar-benar menghapus isi file tersebut, melainkan hanya menghapus informasi tentang lokasi dan nama file tersebut dari tabel alokasi file (file allocation table). Tabel alokasi file adalah struktur data yang digunakan oleh sistem operasi untuk mengelola dan mengatur file-file yang tersimpan di dalam media penyimpanan. Tabel alokasi file berisi informasi tentang nama, ukuran, tanggal, atribut, dan lokasi fisik dari setiap file.
Ketika pengguna atau sistem menghapus sebuah file, sistem operasi hanya menghapus informasi tentang file tersebut dari tabel alokasi file, dan menandai ruang yang ditempati oleh file tersebut sebagai ruang kosong yang siap digunakan oleh file baru. Namun, isi dari file tersebut masih tetap ada di dalam media penyimpanan, sampai ruang kosong tersebut ditimpa oleh file baru. Selama isi dari file tersebut belum ditimpa oleh file baru, maka masih ada kemungkinan untuk memulihkan file tersebut dengan menggunakan metode tertentu.
Bagaimana Cara Memulihkan File yang Dihapus Sementara?
Ada beberapa cara untuk memulihkan file yang dihapus sementara, tergantung pada faktor-faktor seperti sistem operasi, media penyimpanan, jenis file, dan waktu penghapusan. Berikut adalah beberapa cara umum untuk memulihkan file yang dihapus sementara:
Menggunakan Recycle Bin
Recycle Bin adalah fitur bawaan dari sistem operasi Windows yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara untuk file-file yang dihapus oleh pengguna. Ketika pengguna menghapus sebuah file dengan menggunakan tombol Delete atau menu Delete, maka file tersebut tidak langsung dihapus dari media penyimpanan, melainkan dipindahkan ke Recycle Bin. Dengan demikian, pengguna masih dapat memulihkan file tersebut dengan mudah jika mereka berubah pikiran.
Untuk memulihkan file yang dihapus sementara dengan menggunakan Recycle Bin pada Windows 10, ikuti langkah-langkah berikut:
- Buka Recycle Bin dengan mengklik ikonnya pada desktop.
- Cari dan lihat file-file yang ingin dipulihkan. Anda dapat menggunakan tombol Ctrl dan Shift untuk memilih beberapa item sekaligus.
- Klik kanan pada pilihan dan pilih Restore. Ini akan memulihkan file ke lokasi aslinya pada Windows 10.
Catatan: Cara ini hanya berlaku untuk file-file yang dihapus dengan menggunakan tombol Delete atau menu Delete. Jika Anda menghapus sebuah file dengan menggunakan tombol Shift + Delete atau menu Cut, maka file tersebut akan langsung dihapus dari media penyimpanan tanpa melewati Recycle Bin.
Menggunakan Windows File Recovery
Windows File Recovery adalah aplikasi baris perintah yang tersedia dari Microsoft Store. Aplikasi ini dapat digunakan untuk mencoba memulihkan file-file yang hilang yang telah dihapus dari perangkat penyimpanan lokal (termasuk drive internal, drive eksternal, dan perangkat USB) dan tidak dapat dipulihkan dari Recycle Bin. Pemulihan pada penyimpanan cloud dan berbagi file jaringan tidak didukung.
Catatan: Aplikasi ini membutuhkan Windows 10 build 19041 atau lebih baru (Lihat versi Windows 10 Anda). Penting: Jika Anda ingin meningkatkan peluang Anda untuk memulihkan sebuah file, minimalisir atau hindari penggunaan komputer Anda. Dalam sistem file Windows, ruang yang digunakan oleh sebuah file yang dihapus ditandai sebagai ruang bebas, yang berarti data file masih dapat ada dan dipulihkan. Tetapi penggunaan komputer Anda dapat membuat file, yang dapat menimpa ruang bebas ini kapan saja.
Untuk memulihkan file yang dihapus sementara dengan menggunakan Windows File Recovery pada Windows 10, ikuti langkah-langkah berikut:
- Unduh dan instal Windows File Recovery dari Microsoft Store.
- Buka aplikasi tersebut dengan mengklik ikonnya pada Start menu atau dengan mengetikkan winfr pada kotak pencarian.
- Pilih mode pemulihan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Ada tiga mode pemulihan yang tersedia, yaitu regular, extensive, dan signature. Mode regular adalah opsi pemulihan standar untuk drive NTFS yang tidak rusak. Mode extensive adalah opsi pemulihan menyeluruh yang cocok untuk semua jenis sistem file. Mode signature adalah opsi pemulihan yang menggunakan tanda tangan file untuk mendeteksi jenis file tertentu.
- Masukkan sintaks perintah yang sesuai dengan mode pemulihan yang dipilih. Sintaks perintah terdiri dari parameter dan switch yang menentukan sumber dan tujuan pemulihan, serta filter dan opsi lainnya. Berikut adalah contoh sintaks perintah untuk masing-masing mode pemulihan:
- Mode regular: winfr source-drive: destination-drive: /regular
- Mode extensive: winfr source-drive: destination-drive: /extensive
- Mode signature: winfr source-drive: destination-drive: /signature /y:<type(s)>
- Tunggu proses pemulihan selesai. Anda dapat melihat log file dari operasi pemulihan di lokasi default pada drive tujuan (misalnya, D:\logfile).
Catatan: Untuk informasi lebih lanjut tentang sintaks perintah dan switch yang tersedia, Anda dapat mengetikkan winfr /? atau winfr /! pada aplikasi Windows File Recovery.
Menggunakan Perangkat Lunak Pemulihan Data
Perangkat lunak pemulihan data adalah aplikasi pihak ketiga yang dirancang khusus untuk memindai dan memulihkan file-file yang hilang atau dihapus dari media penyimpanan. Ada banyak perangkat lunak pemulihan data yang tersedia di pasaran, baik yang gratis maupun berbayar, dengan fitur dan kemampuan yang berbeda-beda.Β Beberapa contoh perangkat lunak pemulihan data yang populer adalah Disk Drill1, Recuva2, EaseUS Data Recovery Wizard3, dan 7 Data Recovery4.
Untuk memulihkan file yang dihapus sementara dengan menggunakan perangkat lunak pemulihan data, ikuti langkah-langkah berikut:
- Unduh dan instal perangkat lunak pemulihan data pilihan Anda pada komputer Anda.
- Jalankan perangkat lunak tersebut dan pilih drive atau partisi yang berisi file-file yang ingin dipulihkan.
- Mulai proses pemindaian dan tunggu hingga selesai. Anda dapat melihat daftar file-file yang ditemukan oleh perangkat lunak tersebut dan memilih file-file mana saja yang ingin dipulihkan.
- Pilih lokasi tujuan untuk menyimpan file-file yang dipulihkan. Pastikan lokasi tujuan berbeda dari lokasi asal file-file tersebut untuk menghindari penimpaan data.
- Selesai. Anda dapat membuka file-file yang telah dipulihkan dari lokasi tujuan.
Catatan: Cara ini mungkin tidak berhasil untuk semua jenis file atau situasi. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pemulihan data adalah jenis sistem file, ukuran file, waktu penghapusan, frekuensi penggunaan media penyimpanan, dan kualitas perangkat lunak pemulihan data.
Kesimpulan
File yang dihapus sementara adalah file yang telah dihapus oleh pengguna atau sistem, tetapi masih dapat dipulihkan dengan menggunakan metode tertentu. File yang dihapus sementara masih bisa dipulihkan karena sistem operasi tidak benar-benar menghapus isi file tersebut, melainkan hanya menghapus informasi tentang lokasi dan nama file tersebut dari tabel alokasi file. Ada beberapa cara untuk memulihkan file yang dihapus sementara, seperti menggunakan Recycle Bin, Windows File Recovery, atau perangkat lunak pemulihan data. Cara-cara ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada faktor-faktor seperti sistem operasi, media penyimpanan, jenis file, dan waktu penghapusanBagaimana anda dapat memulihkan file yang dihapus sementara di komputer